Hari Itu
Kita masih juga menanti ketika angin membawa derai ombak, kita bayangkan kuntum-kuntum karang terbuka, menyambut ujung ombak, perciknya menutupi cakrawala.
"Ia belum tiba juga, "katamu, kembali suara itu membentur dinding dan susut dalam dingin.
Kita masih mengharapkan juga ketika di luar terdengar langkah-langkah kaki, kita bayangkan pembawa berita itu berhasil menyeberang samudera, segera akan mengumumkan pembebasan kita.
Tetapi waktu selalu cepat sebelum kata pertama dikumandangkan, entah apa yang akan meredakan dingin yang hampir mengkristal dalam pembuluh darah kita
Komentar
Posting Komentar