Lukisan Senja Bagian 7

Bertemuanku kembali dengan Rama berlanjut. Berawal dari kesamaan menyukai senja pantai, menyukai tempat yang sama. Namun diri ini masih enggan untuk membuka teman lelaki baru. Ya takut akan rasa sakit yang pernah aku lalui dulu, sampai tak sanggup melupakan Andik. Singgah selama bertahun-tahun, bukan waktu yang singkat untuk melupakan.

Memang Rama lelaki asli Jogja ini sosok yang memberikan getaran yang  berbeda dilubuk hatiku. Dua kali berjumpa, bukan hanya kebetulan melainkan juga takdir. Setelah pertemuanku di kampus, Rama meminta pin BBM. Berawal dari sinilah Rama mulai akrab dengan diriku, meskipun dia sudah kembali pulang. Perhatiannya mulai terlihat dari cara-cara yang tak pernah aku duga sebelumnya.

Selang beberapa minggu, ujian skripsi sudah ada di depan mata. Rama aku coba tinggalkan dulu, sampai pernah tidak aku respon  karena kesibukanku menyiapkan berkas yang akan menjadi penentuanku ujian.

Getaran HP kembali mengusikku disaat jam-jam repot berhadapan dengan sang dosen pembimbing. Ku lirik layar hp yang berukuran 5”. Pesan bbm dari Rama.

Hanniiii..selamat pagi, jangan lupa bahagia :)

Aku diam dan tersenyum geli. Singkat ku
balas dengan emotion senyum
:) :)
Iya :) SELALU

Chat BBm masih berlanjut setelah ku menyelesaikan tugas kampus. Alhamduilah tinggal seminggu lagi ujian skripsi akan kuhadapi.

Maaf ya aku mengabaikan chat kamu kmarin. Maklum sibuk tingkat akhir.:)

Rama membalas cepat :

Iya..aku ngerti kok..tahun kemarin aku juga ngalami kayak kamu. 

HANI : Doain ya minggu depan aku ujian skripsi.

RAMA : Selalu aku doain..semoga lancar. 

HANI : Makasih yyy  

RAMA : yipss...kalau ujian selesai aku ingin kita liat senja di pantai lagi. Lagi rindu nihhh..rindu senja maksudnya. 😋 

HANI : okeyyy siapp dehh...aku jg rindu:);)

 Rindu akan kilaunya mentari, deburan ombak, suasana yamg meneduhkan. Kebersamaan yang menjelma sebagai seseorang yang memberikan aura positif.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kegagalan

MENUNGGU CINTA DATANG DI WAKTU YANG TEPAT

Rindu Suasana Kerja Yang Dulu