Lukisan Senja Bagian 1
Pasir putih Pantai Watu Karung bertebaran
menempel disela-sela jari kakiku. Mata tertuju ke arah barat dan memandang
langit yang akan berubah warna. Mengantarkan
mentari pulang keperaduannya. Lukisan seluit senja tergores indah, pepaduan
warna orange dan biru menambah cantiknya sore ini. Menikmati alam seperti ini
adalah caraku bersyukur bahwa diri yang kecil ini masih dapat memandang
ciptaan-Nya.
Hembusan angin pantai menyergap tubuhku,
mata terpejam sejenak. Namun suara panggilan seseorang terdengar jauh membangunkanku untuk
secepatnya beranjak.
“Kak Haniii...ayooo kita pulanggg?,” teriak
Hamdan yang melengking dengan melambaikan tangan ke arahku. Selagi aku
menikmati senja, Hamdan berburu ikan dengan mata pancing yang ia bawa.
“Iya dek, tunggu kakak bentar.” jawabku
sambil berjalan ke arahnya. Cukup satu jam aku berada di pantai ini, mungkin
lain waktu aku akan datang lagi mungkin bersama seseorang nantinya. Entah kapan
tiba saatnya.
Jarak tempuh yang tak terlalu jauh,
membuatku suka berada di spot pantai ini. Bebatuan karang yang terlihat menjadi
daya tarik tersendiri. Tak kalah menariknya bahwa ombak Pantai Watu Karung
terkenal dikalangan para turis-turis pecinta surving. Wisatawan dari berbagai daerah pun banyak
menyambangi pantai ini.
Senja telah terganti dengan gelapnya
malam, bintang sudah bermunculan berebutan menampakkan diri. Sepeda matic yang aku kendarai meninggalkan
Pantai Watu Karung bersama Hamdan yang
setia menemaniku. Sedikit hasil Hamdan memancing ikan tadi membuat hatinya
sumringah.
bersambung...
#ODOP
#cerbung
Saya Suka paragraf pembukanya.
BalasHapushehehe makasih mbk na..masih belajar
BalasHapus