Lukisan Senja Bagian 9
Ok..penguji skripsi sudah ngebantai diriku selama 30 menit.
Plonggggg bangettt rasanya, pertanyaan demi pertanyaan telah
dijawab meskipun ada salah satu yang belepotan. Semoga hasilnya nanti
memuaskan. Doa anak sholeh...hehehe.
Sekarang giliran Delia untuk menghadap penguji. Sambil menunggu
sahabatku tersebut aku memberikan kabar kepada Rama. Mungkin dia juga sedang
menanti kabarku. Jari jemari tangan sudah berselancar di chat BBM.
Hani : Hayyy
Rama...alhamdulilah ak udh selesai ujian
Rama:
Alhamdulilah, gmn td? Lancarkan?
Hani:
Alhamdulilah lancar duunkk..:)
Rama: Pasti
kamu bisa Han, muga hasilnya memuaskan.
Hani : Amin
Oh ya ne nanti aku sama Delia mau ke
pantai, kangen lama gk liat sunset.
Rama:
Wah..wah..gk ngajak-ngajak. Coba aku di Pacitan, pasti ngikut.:(
Hani :
Hehehhe..kapan-kapan ja kl dirimu ndak sibuk, datanglah ke Pacitan lagi.
Rama:
siiapp dunkkk, so pasti aku akan datangi pantai tapi sama kamu :p
Chat dari Rama yang terakhir membuatku tersenyum geli.
Hani : Iyapppp J :P
Hampir setengah jam aku menanti Delia, akhirnya anak itu keluar
juga dari balik pintu. Dengan senyuman kelegaan yang terpancar diwajahnya iya
menghampiriku.
“Yeeee....aku udah,
taraaaa.....,” seru kepuasan Delia bahwa bebannya sudah melebur.
“Saatnya kita gooooo...ke
pantai, eh tapi ne masih siang. Kemana dulu ya kita,” tanyaku. Kalau jam 1
siang masih panas-panasnya untuk menikmati pantai.
“Oke..kita cari makan dulu,
perlu stamina ...perutku udah keroncongan dari tadi Han,” tangan Delia mulai
memegang perutnya.
“Hehehe...oh iya ya..sambil
istirahat di kost kamu, ya sekitar jam 4an saja ke Pantainya.”
“Sippp dah, tapi ke pantai
mana Han yang dekat saja ya..hehe, biasa aku lagi malas jauh-jauh,” tutur Delia
yang engan kalau diajak ngepantai jauhh apalagi track jalannya sulit.
“Ndak jauhh kok, ke Pantai
Teleng Ria yang deket,” kataku sambil membereskan berkas untuk dimasukkan ke
tas.
“hehe...okey Han...siap kita
gooo cari amunisi dulu,” seru Delia yang sudah tak sabar untuk makan.
Kita pun melangkah dengan
beban yang berangsur pergi, moment dengan penguji yang sudah terlewatkan dengan
rasa syukur kepada Sang Pemberi Kasih.
#ODOP
Komentar
Posting Komentar