Hormatilah Mertua
Mertua. Bukan kata asing lagi di
telinga kita. Khususnya bagi orang yang sudah menikah dan berkeluarga.
Janganlah merasa takut, jangan merasa kecil hati. Mertua sama juga dengan orang
tua yang sudah melahirkan kita. Apabila ada yang merasa tinggal dengan mertua,
tetaplah untuk tersenyum bahagia dengan keluarga. Nikmatilah hidup dengan penuh
suka cita.
Memang banyak yang
merasa canggung dengan mertua, apalagi tinggal dalam satu atap. Mungkin
perasaan yang tidak enak, tidak bebas, atau merasa kurang nyaman terkadang
terbesit dalam pikiran orang yang sudah menikah. Pasti ada yang pernah
mengalami hal ini. Betul tidak.?? Jika menantu baik dengan mertua, maka
mertuapun juga akan memperlakukan dengan baik. Nah..mungkin bisa jadi
pembelajaran juga bagi orang atau pasangan yang belum menikah untuk mengetahui
orang tua dari pasangan masing-masing.
Sedikit kisah dari
sahabatku dapat memberikan pelajaran dan pandangan yang baik. Santi sahabatku
yang baru satu tahun menikah dan sekarang mengandung 8 bulan. Ia sangat
bersyukur memiliki mertua yang sayang dengan dirinya. Setelah menikah, Santi
ikut dengan Mas Ais suaminya. Dia tak merasa canggung. Ya karena dari awal
sebelum menikah Santi sudah merasa dekat dengan ibu dan bapak Mas Ais. Mungkin
ini salah satunya agar pasangan lebih mengenal mertua. Lebih mengetahui
karakter mertua.
Santi amat bersyukur sekali mendapatkan
kebaikan dari mertua. Ia merasa beruntung Ibu dan Bapak Mas Ais selalu
memberikan kasih sayangnya kepada Santi. Begitu juga dengan Santi, ibu
mertuanya sangat ia sayangi. Mungkin ini yang ia rasakan, karena sejak lahir
Santi telah ditinggal oleh ibu kandungnya. Ya dengan adanya orang tua dari Mas
Ais, ia merasakan belaian kasih sayang seorang ibu. Inilah sebuah kenyaman.
Keluarga kecil yang sederhana. Tak memiliki harta yang melimpah. Tinggal
dipelosok desa yang jauh dengan hingar bingar perkotaan. Itulah kisah sahabatku
dengan kehadiran mertua sebagai orang tua yang selalu menyayanginya.
Biasanya kebanyakan pasangan
merasa kurang bebas dengan mertua. Takut masakan tidak cocok, takut dimarahi
atau apalah yang membuat risih. Ada juga
mertua yang sayang, sampai menantu tidak boleh melakukan apa-apa, jika posisi
menantu lagi hamil. Cerita-cerita yang bermunculan yang beragam tentang mertua,
dari sahabat-sahabatku yang sudah menikah menjadi pengalaman yang sangat
berarti bagi yang belum menikah, salah satunya diriku.
Anggaplah ibu mertua
dan bapak mertua sebagai orang tua sendiri, jangan anggap orang yang kita takutkan.
Yang perlu kita takutkan hanya Allah SWT. Walaupun ada sedikit perbedaan
pendapat antara menantu dan mertua adalah hal wajar. Penting untuk
digarisbawahi bahwa sebagai seorang menantu wajib untuk menghormati dan
menghargai mertabat mertua. Semoga coretanku ini dapat memberikan manfaat bagi
sahabat pembaca.
#ODOP
Komentar
Posting Komentar