Anugerah yang Harus DiJaga (Part-2)
Asyiah kembali menatap
ibunya. “Mas Alif, belum telfon saya bu?”, tanya Asyiah penasaran.
“Ibu bermimpi Alif
pulang ke rumah nduk, coba kamu hubungi
Alif . Apakah dia baik-baik saja di sana?” suruhnya sambil masuk ke kamar Asyiah.
Asyiah terdiam sesaat,
mengikuti Ibunya masuk ke kamar dan duduk di sudut ranjang. Album foto yang
masih tergeletak di atas kasur dipungut ibunya dan perlahan dibuka.
“Mas Alif, akan
menghubungi Asyiah hari Minggu bu, kalau
jam-jam segini sinyal di sana susah bu.Coba nanti Asyiah hubungi,” tutur Asyiah
menjawab pertanyaan ibunya.
Sembari melihat foto
pernikahan anaknya. “Tidak tahu kenapa ibu merasa khawatir nduk sama Alif, apa
perasaan ibu saja ya.”
“Semoga Mas Alif
baik-baik saja bu di sana,” Asyiah berusaha menenangkan ibunya, meskipun
dirinya tak kalah khawatirnya.
Bertanda apa mimpi
ibunya. Batin Asyiah bergeming, “Jagalah
suamiku Ya Rabb, Lindungilah dia”
**
Seusai sholat magrib
berjamaah dengan ibunya, Asyiah tak lupa berdoa untuk keselamatan suaminya yang
sedang bertugas. Bacaan Al-Qur’an ia lantunkan untuk menenangkan pikiran dan
hatinya yang sedang gundah. Tetesan bening mulai membasahi pipi Asyiah, setelah
membaca terjemaah surat Al-Qur’an
Dan Allah Ta’ala
berfirman:
“Dan sungguh akan
Kami berikan cobaan kepada kalian, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah:155)
Setiap manusia pasti diuji oleh Tuhan, baik
itu dalam kesusahan maupun kesedihan. Getar hati Asyiah merenung. Ingin sekali
mendampingi suami bertugas, rasa rindu untuk bertemu sang imam. Hanya bertahan
dengan kesabaran dan doa.
Asyiah
mencoba mengubungi Mas Alif, barangkali ada sinyal di sana.Tak tersambung.
Nihil, raut muka Asyiah gelisah. Gadis
27 tahun itu berharap untuk dapat berbicara dengan suaminya. Kesulitan
komunikasi, karena daerahnya cukup jauh dari kota. Prajurit tentara harus siap
siaga, daerah perbatasan di ujung utara rentan sekali dengan sengketa.
Ibunya memandang Asyiah
penuh harap, “bagaimana nduk? Apa bisa
dihubungi?”
Asyiah menggeleng
pasrah.
(bersambung)
bersambung....ditunggu kisah lanjutannya
BalasHapusbersambung....ditunggu kisah lanjutannya
BalasHapusiya mbk lisa masih proses hhihihi
HapusWow,. Ini nih cerbung marai penasaran..hhhe
BalasHapusditunggu kelanjutannya
HapusWAahh mas Alif.. ^^
BalasHapushehehe..wah mbk mitha
HapusDi tunggu kelanjutannya, aku pengen tau kehidupannya Mas Alif di daerah sengketa, hehe
BalasHapusnah ini net, masih berimajinasi...hehehe
HapusMas Alif apakah kamu baik-baik saja? Hehehe
BalasHapustak tahu saya mbk cici...hehehe, masih abstark
Hapus