Moment Tak Terduga
Ternyata
tidak terasa telah memasuki minggu ke-4 tantangan ODOP Batch 2 dengan tema
“Pengalaman Paling Berkesan Dalam Hidup”. Sebenarnya pengalaman dalam hidup
yang kita jalani, semuanya adalah berkesan. Mensyukuri apapun yang terjadi
dalam hidup ini, semoga kita memaknainya dengan bijak.
Ceritanya
setahun lalu, tak pernah mengira dan tak pernah saya duga sebelumnya, yang mungkin
karena semua atas kehendak Allah SWT. HP android kecil mungil menjadi saksi
saya bertemu dengan moment yang tak pernah saya lupakan. Sekitar bulan Februari
2015 saya mengaktifkan IG yang sebelumnya satu tahun tak pernah saya buka.
Maklum HP kecil yang RAMnya tak muat buat IG-an kemudian saya hapus saja karena
menuh-menuhi data. Waktu itu, teman saya di kantor menyuruh saya untuk
ngaktifin IG karena ingin mengfollow. Pengikut yang tak banyak ya sekitar 50
an, saya iseng mengfollow artis, teman-teman yang saya kenal dan tak sengaja
melihat akunnya Ibu Ani Yudhoyono langsung saja saya follow. Meskipun tidak di
folback.
Dari
keisengan itulah saya mulai aktif di Intagram, dan mengikuti akunnya ibu Ani
yang post-post fotonya keren-keren dan caption-caption yang unik. Saya termasuk
penggemar dan pengagum Ibu Ani dan keluarga. Saya juga suka ninggalin jejak alias
koment kalau beliau upload moment-moment bersama keluarga maupun event-event
tertentu. Suka menyimak koment-koment dari beberapa orang di IG-nya. Ada
yang pengen bertemu beliau, ada yang nawarin untuk mampir, ngedoain beliau,
ucapan terima kasih dan masih banyak lagi
Selang
beberapa minggu ada postingan kalau ada kopdar (kopi darat) bagi para fans Ibu
Ani dan Pak SBY di Bandung, tepatnya di Kampung Bambu. Saya pun tertarik untuk
mendaftar ikutan, ya walaupun kesempatan untuk bertemu sangat kecil. Karena HP
saya lola banget untuk daftar, saya meminjam leptopnya teman kantor buat daftar
di web.
Sejak
saat itu saya stalker terus di
akunnya Ibu Ani. Beliau sudah kopdar di Bali dan Purworejo dengan para fans
terpilih. Ngiler juga, saya koment di IG, “kapan
bisa bertemu dengan ibu @aniyudhoyono semoga kalau datang ke pacitan bisa
bertemu.”(mungkin seperti itu yang saya tuliskan, maklum sedikit lupa)
Pertengahan
bulan Maret 2015, saya mengalami kondisi dimana saya harus berbaring di kamar
beberapa hari, panas dingin tak kunjung sembuh. Obat dari dokter pun tak
membuat mendingan. Ketika itu, banyak yang kena penyakit DB (Demam Berdarah).
Jumat
dan Senin tak masuk kerja, Senin malam tgl
9 Maret 2015, akhirnya saya cek darah ke Prodia. Sekadar memastikan penyakit
yang saya derita DB ataukah tipus. Gejalanya
hampir sama, hasilnya baru dapat diambil esok harinya. Selasa, 10 Maret 2015
saya paksakan masuk kantor. Selasa masuk sebentar, terus saya izin mengambil
hasil dari Prodia. Hasil menunjukkan HB saya turun. Otomatis mengarah ke gejala
DB. Karena kondisi saya benar-benar tak dapat kembali ke kantor saya langsung izin
pulang lagi. Sampai
di rumah langsung kutunjukkan hasil tes dari prodia kepada orangtua minum juz
jambu, angkak, dan kurma madu.
Selasa
sekitar jam 11 saya istirahat tidur, hp kecil nan mungilku saya biarkan terces.
Suara Hpku berbunyi beberapa kali saya biarkan. Kebiasaan, jika ada nomor baru
tak pernah saya angkat, kalaupun ada yang penting biar sms saja. Sampai saya
terlelap tidur, ibu saya tak berani mengangkat hpq yang berbunyi. Jam 3 no baru
itu menelfon lagi bukan area pacitan? Hmmm siapa ya batinku penasaran. Akhirnya
saya angkat, dari nada bicaranya di awal bukan orang pacitan, seperti orang
Jakarta. Bla....bla...blaaa Staf Ibu Ani menghubungi yang intinya Ibu Ani akan
kopdar di Pacitan dan saya salah satu yang dipilih. Awalnya belum percaya, masa
saya yang terpilih.
Kemudian
pihak staf pribadi Ibu Ani yang bernama mbk Mira, mengirimkan pesan konfirmasi.
Baru saya percaya, kalau saya terpilih. Tak disangka, teman satu kelas sekampus
juga mendapatkan undangan kopdar. Alhamdulilah ada temannya, ngerasa deg-degan
kalau sendiri, nervous ketemu sama Ibu Ani.
Kabar
jika Pak SBY dan keluarga Selasa (10/03/2015)
sampai Kamis (12/03/2015) akan pulang kampung ke Pacitan sudah terdengar
beberapa hari. Dengan kondisi yang masih
sakit saya tekatkan untuk menghadiri undangan pada hari Rabu, 11 Maret 2015
sekitar jam 3 sore di Alloro Guest House.
Wajah
masih pucat, pusing dikepala masih terasa, senyum pun saya paksakan. Akhirnya bersama
9 peserta kopdar terpilih dari followers instagram Ibu Ani hadir, dapat
bertatap langsung, berjabat tangan dan berbincang-bincang dengan Ibu Ani dan
Pak SBY. Seketika rasa sakit itu hilang, mungkin kebawa suasana bahagia.
Seperti mimpi bisa berbincang-bincang, bercanda, dan makan bersama dengan Pak
SBY, Ibu Ani dan Mas Ibas.
Masih
ingat dimemori motivasi yang diberikan beliau Bapak SBY yang saya ambil dari
Portal Pacitan:
. “Anak Pacitan harus memiliki fighting spirit yang
lebih, meski berasal dari kampung, berasal dari pelosok Pacitan, harus memiliki
cita – cita yang tinggi untuk menjadi yang terbaik,” kata SBY dihadapan
sembilan peserta kopi darat (Kopdar) followers instagram Ani Yudhoyono, Rabu
sore di Alloro Guest House.
Rasa
syukur dan ucapan terima kasih kepada Allah SWT, yang telah memberikan
kesempatan untuk bertemu dengan inspirator saya. Mengakhiri berbincangan tak
lengkap jika tak mengabadikan moment ini. Berfoto bersama, grufie dan
alhamdulilah bersama tim 9 yang luar biasa, kru Net TV dan para staf pribadi
Bapak SBY. Pulang pun masih diberikan
oleh-oleh buku dan VCD dan poster puisi karya Pak SBY.
Eh
ya saat saya menghadiri undangan kopdar, ternyata teman-teman kantor menjenguk
saya ke rumah sampai berjam-jam nungguin saya. Merasa tak enak juga orangnya
yang sedang sakit malah tidak ada. (hehehe)
Masih
ada moment yang tak pernah saya lupakan. Saya sambung lagi di kisah moment
berikutnya, yang juga tak kalah menarik lagi yaitu moment peluncuran IFS (Indonesia
Future Society). Tunggu cerita selanjutnya ya teman-teman ODOP.
#OneDayOnePost
#HariKe-16
Komentar
Posting Komentar