Moment Tak Terduga 2



Berawal dari  Moment Tak Terduga, 17 Agustus 2015 tahun lalu juga menjadi moment tak pernah saya lupakan. Bertepat dengan hari proklamasi kemerdekaan RI yang ke-60, Beliau Bapak Susilo Bambang Yudhoyono beserta rombongannya memeriahkan hari yang bersejarah di Pacitan. Pulang kampung bertepatan dengan HUT RI, memberikan kesan dan kegembiraan warga masyarakat Pacitan.


Walaupun hanya daerah kecil, Pacitan juga memiliki tempat bersejarah, salah satunya yaitu terdapatnya Monumen Jenderal Sudiman di Desa Pakis Baru Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan. Tempat tersebut menjadi saksi perjuangan Jenderal Sudirman melawan penjajah dalam perang gerilya.

Agenda SBY selama di Pacitan salah satunya yaitu Syukuran Kemerdekaan dan  Peluncuran Komunitas Generasi  Muda “Indonesia Future Soceity (IFS)”  yang bertempat di Monumen Jenderal Sudirman, Nawangan. Saya sangat bersyukur, berkat Tim 9 (sebutan kami yang dulu diundang mengikuti kopdar pada 11 Maret 2015) dapat menjadi bagian dari peresmian acara tersebut.

Bersama para rombongan veteran, saya bersama teman-teman Tim 9 dan beberapa perwakilan mahasiswa berangkat dari kodim Pacitan sekitar jam 9 pagi. Jarak antara kota Pacitan ke Desa Pakis Baru Nawangan cukup jauh, sekitar menempuh perjalanan 2 jam lebih.

Dalam acara syukuran kemerdekaan tersebut adalah upacara Napak Tilas, dimana Beliau Bapak SBY menerima tongkat estafet Bendera Merah Putih dari perwakilan grup napak tilas. Selanjutnya tongkat tersebut diberikan kepada siswi yang menjadi perwakilan generasi muda sebagai simbol untuk melanjutkan perjuangan.

Selain itu, puncak dari agenda tersebut SBY dan Ibu Ani meresmikan sebuah komunitas yaitu Indonesia Future Society (IFS). IFS adalah komunitas pemuda non-politik yang hadir sebagai wadah pemuda untuk berkarya bagi negeri, membantu membangun masa depan Indonesia yang lebih baik, maju dan unggul. 





Pelepasan balon dan bunyi sirine menjadi tanda peresmian IFS. Setelah itu, sesi foto bersama dengan Bapak SBY beserta anggota IFS lainnya.  Dengan semangat “Satu Hati, Satu Cita-Cita Untuk Satu Indonesia”. Bagi yang belum bergabung bersama IFS, marilah bagi generasi muda untuk daftar dan gabung melalui http://ifuturesociety.org/gabung




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lukisan Senja Bagian 7

Bertemuanku kembali dengan Rama berlanjut. Berawal dari kesamaan menyukai senja pantai, menyukai tempat yang sama. Namun diri ini masih enggan untuk membuka teman lelaki baru. Ya takut akan rasa sakit yang pernah aku lalui dulu, sampai tak sanggup melupakan Andik. Singgah selama bertahun-tahun, bukan waktu yang singkat untuk melupakan. Memang Rama lelaki asli Jogja ini sosok yang memberikan getaran yang  berbeda dilubuk hatiku. Dua kali berjumpa, bukan hanya kebetulan melainkan juga takdir. Setelah pertemuanku di kampus, Rama meminta pin BBM. Berawal dari sinilah Rama mulai akrab dengan diriku, meskipun dia sudah kembali pulang. Perhatiannya mulai terlihat dari cara-cara yang tak pernah aku duga sebelumnya. Selang beberapa minggu, ujian skripsi sudah ada di depan mata. Rama aku coba tinggalkan dulu, sampai pernah tidak aku respon  karena kesibukanku menyiapkan berkas yang akan menjadi penentuanku ujian. Getaran HP kembali mengusikku disaat jam-jam repot berhadapan dengan...
Baca selengkapnya

Panggilanku Mudah Saja

Gambar
Alhamdulilah, melewati minggu pertama tantangan ODOP berjalan lancar namun dari seminggu itu coretanku masih banyak harus dievaluasi. Saatnya sekarang memasuki Minggu kedua, semangat mulai harus dikencangkan lagi. Tidak boleh kendur lagi. Tema untuk tantangan minggu ini menceritakan tentang diri sendiri.   Samrotul Mahmudah , perkenalkan itu nama lengkapku. (Senyum dulu ya teman-teman biar tambah akrab). Nama yang aku tebalkan itu adalah pemberian dari orangtua yang telah membesarkanku. Nama adalah doa. Itu sangat benar. Nama juga sebuah anugerah. Tanpa nama kita tak tahu siapa diri kita. Orang-orang disekelilingku sering memanggil  MUDAH ( bukan gampang/ringan ya ). Kalau orang yang belum kenal, nama lengkap depan yang dipakai. SAMROTUL. ( kepanjangan juga menurutku klu dipanggil itu J ) . Tapi saat kuliah dosen-dosen sering memanggil Samrotul. Panggil SAM (boleh), TUL (boleh), MAHMUDAH (boleh), MUDAH (boleh). BEBAS. Asal jangan dipanggil gampang ja ya...hehhe. (la...
Baca selengkapnya

Mutiara Berkilau di Pelosok Desa

            Jagalah hati, jangan kau kotori. Jagalah hati, lentera hidup ini. Lirik ini sangat bermakna sekali bagi kehidupan sehari-hari. Lagu yang dipopulerkan oleh Snada, membuatku lebih dan harus berpikir positif dan membuat segala pikiran negatif yang dapat membuatku terjun ke limbah yang tak aku inginkan. Ya namaku Anisa Khotimah. Di lahirkan dari lingkungan pesantren membuatku merasa bersyukur. Nikmat yang terus aku ucapkan untuk mengungkapkan rasa bahagia. Bapak dan Ibu yang memberikan pendidikan moral baik untuk ilmu di dunia dan akhirat. Walaupun keluargaku tak berlimpah harta, namun kami begitu bahagia dengan kesederhanaan itu.             Saat ini aku bertekad untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi di daerahku. Ya aku harus bisa untuk mewujudkan impian dan cita-cita. Pasti ada jalan menuju apa yang diimpikan. Aku percaya itu. Ekonomi tidak menjadi penghalang u...
Baca selengkapnya